Teruntuk
kamu, sosok yang kelak akan membersamaiku mengarungi sisa perjalanan
hidup, sebelum mereka meng'sah'kan ikatan suci cinta kita dalam hubungan
yang di ridhoi oleh Sang Maha Cinta, ada beberapa hal yang perlu kau
ketahui dan sekalipun kau sudah memahaminya tetap saja aku ingin
mengingatkan kembali, tidak apa-apa kan ?
Tentu
sudah bukan rahasia jika dalam alur perputaran alam semesta ini tak ada
yang abadi, semua datang dan pergi silih berganti. Sekuat atau sehebat
apapun kita tidak akan pernah bisa menolaknya. Kita hanya bisa menjalani
skenario dari sang Maha Sutradara pemilik semesta dan berusaha
mempersiapkan diri sebaik-baiknya kala waktu itu tiba. Namun, beberapa
hal di bawah ini cukup menyita pikiranku, bisakah kau meyakinkanku ?
1. Saat waktu membawa pergi masa mudaku, akankah aku tetap menjadi yang tercantik di matamu?
"Dunia melihatmu cantik. tapi bagiku kecantikanmu melebihi yang dunia lihat"
Terima
kasih lelakiku, akan tetapi ada hal yang mengganggu pikiranku sayang.
Kecantikan itu tak abadi, saat keriput dan kerutan2 halus mulai
menghiasi wajahku, lalu binar mataku yang memudar, rambut yang memutih,
dan gigi yang perlahan tanggal satu persatu. Masihkah definisi cantik
itu melekat padaku di matamu ?
2. Ragaku yang melemah akan menjadi alasan kenapa aku terlambat melayani segala kebutuhanmu.
Saat
aku masih muda, banyak hal akan kukerjakan sendiri selayaknya partner
hidup yang telah kau pilih. Aktivitas rutin seperti membangunkanmu di
pagi hari, menyiapkan menu sarapan hingga makan malam, mencuci tumpukan
baju-baju kotormu, membersihkan rumah huni kita agar saat kau pulang
dari letihnya mencari nafkah untukku membuatmu bisa kembali nyaman, dan
kala malam menjelang hangat pelukku masih mampu membuatmu terlelap.
Atau
sayang, jika kau mengizinkan aku bisa tetap bekerja dengan tidak
melupakan kodratku setelah adanya kamu disisiku. Semua akan kulakukan
untukmu dan untuk kita. Tapi sayangnya, aku punya keterbatasan saat
tubuhku mulai ringkih, tentu aku tak bisa cekatan dan seringkali berbuat
salah, apakah kau mau memaklumiku?
Tak akan ada lagi romansa cinta yang bergejolak dan menggebu-gebu.
Lukisan
cinta kita penuh dengan warna dan romansa, kadang kita tertawa bahagia
layaknya anak kecil yang mendapat jatah permen sepulang sekolah, tidak
jarang juga kita menangis dan saling menggerutu karena kesalahpahaman
dan ego diri yang belum stabil. Semua itu akan kita lalui bersama. Namun
sayang, kisah romanyu kita tak selamanya menggebu-gebu.
"Kelak ketika menua kisah cinta kita akan berganti jadi cinta sahabat yang saling memiliki dan memahami, saling mengerti dan menjaga, saling setia dan melindungi, saling memberi dan menggenapi"
Percayalah sayang, meski tak seperti kisah dalam roman picisan kisah kita tetap terbuku indah.
4. Kita akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan bercerita, mau kah kau melakukannya untukku?
Pagi
hari saat menyeduh teh hangat kita akan bercerita tentang kicau burung
di teras belakang rumah, ketika waktu beranjak siang kita mulai
membicarakan perkembangan suhu politik yang sedang memanas, dan ketika
bulan mulai memunculkan temaramnya cerita kita akan beralih pada
kenangan-kenangan kita, dari awal kita bertemu, jatuh cinta dan saling
memiliki.
"Sayang, kita akan punya banyak waktu untuk menghabiskan detik-detik yang berlalu, tolong singkirkan rasa bosan dan jenuhmu, bisakah kau ?"
5. Hingga saat Sang Maha Cinta meminta salah satu dari kita untuk kembali pada-Nya, tolong jangan ada airmata.
"Perjalanan cinta kita terlalu indah jika harus dibalut dengan airmata, bukankah dari awal kita sudah paham bahwa tak ada yang abadi. Perpisahan adalah hal mutlak dari pertemuan, entah ditinggalkan atau meninggalkan."
Tapi
sayang, ketahuilah bahwa aku merasa sangat beruntung pernah mengenalmu
dan mendapat kesempatan menjadi wanita yang terpilih. Oleh karena itu
demi aku dan demi cinta kita. Tolong berjanjilah bahwa kau akan selalu
berbahagia, dengan atau tanpaku.